poltekkespadang.com – Gigi anak yang baru tumbuh itu ibarat tunas kecil yang harus dirawat dengan penuh kesabaran. Meski masih mungil dan belum lengkap, gigi pertama si kecil tetap perlu perhatian serius. Soalnya, justru dari gigi awal inilah kesehatan gigi anak ke depannya bisa terbentuk. Sayangnya, nggak sedikit orang tua yang masih bingung gimana cara bersihin gigi anak yang masih tumbuh, apalagi kalau anaknya belum bisa disuruh kumur atau ogah buka mulut.
Sebagai penulis di poltekkespadang.com dan juga orang tua yang pernah ngalamin sendiri perjuangan nyikat gigi anak, aku paham banget tantangannya. Tapi jangan khawatir, karena sebenarnya ada cara-cara santai tapi efektif buat jaga kebersihan gigi si kecil. Yuk, kita bahas 7 langkah sederhana yang bisa kamu terapkan di rumah supaya gigi anak tetap sehat dan bebas masalah sejak dini.
1. Bersihkan Mulut Anak Sejak Belum Tumbuh Gigi
Perawatan mulut anak sebaiknya dimulai bahkan sebelum giginya tumbuh. Kamu bisa membersihkan gusi bayi dengan kain kasa lembut atau waslap yang dibasahi air hangat. Usapkan perlahan ke seluruh bagian gusi, lidah, dan bagian dalam pipi.
Kebiasaan ini bukan cuma membersihkan sisa susu atau ASI, tapi juga membantu bayi terbiasa dengan sensasi dibersihkan mulutnya. Jadi nanti pas giginya mulai tumbuh, dia nggak akan terlalu kaget atau menolak saat mulai disikat.
2. Gunakan Sikat Gigi Khusus Bayi
Begitu gigi pertama si kecil muncul, kamu bisa mulai pakai sikat gigi bayi yang super lembut. Biasanya bentuknya kecil dan bulunya halus banget, jadi aman buat gigi dan gusi yang masih sensitif. Pilih sikat dengan pegangan yang nyaman buat tangan orang tua.
Nggak perlu pakai pasta gigi dulu di awal, cukup sikat dengan air bersih dua kali sehari. Kalau anak sudah agak besar dan bisa meludah, kamu bisa mulai perkenalkan pasta gigi khusus anak yang mengandung fluoride rendah.
3. Sikat Gigi Dua Kali Sehari
Meskipun gigi anak belum banyak, tetap penting untuk dibersihkan secara rutin. Jadikan kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari: pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Ini penting untuk menghilangkan sisa makanan dan mencegah pembentukan plak.
Kalau anak susah diajak sikat gigi, coba buat rutinitas ini jadi menyenangkan. Misalnya dengan menyanyi lagu lucu, pakai sikat gigi berbentuk karakter favoritnya, atau sikat bareng kakak dan orang tuanya biar dia merasa seru dan nggak sendirian.
4. Gunakan Pasta Gigi Khusus Anak
Kalau anak sudah bisa berkumur dan meludah dengan baik (biasanya usia 2 tahun ke atas), kamu bisa pakai pasta gigi anak. Pilih yang bebas gula, punya rasa yang disukai anak, dan mengandung fluoride dalam jumlah yang aman.
Gunakan sedikit saja, cukup sebesar biji beras untuk anak di bawah 3 tahun, dan sebesar kacang polong untuk anak di atas 3 tahun. Jangan lupa awasi anak saat menyikat, supaya dia nggak menelan pasta giginya.
5. Bersihkan Sela Gigi dengan Benang Gigi Anak
Kalau gigi anak sudah tumbuh berdempetan, saatnya mulai pakai dental floss khusus anak. Flossing membantu membersihkan sisa makanan di antara gigi yang nggak bisa dijangkau oleh sikat biasa.
Pilih benang gigi dengan pegangan atau bentuk khusus agar lebih mudah digunakan. Lakukan flossing secara perlahan dan lembut, terutama di malam hari sebelum tidur. Ini juga mencegah karies sejak dini, lho!
6. Hindari Memberi Makanan Manis Sebelum Tidur
Salah satu penyebab utama gigi berlubang pada anak adalah kebiasaan makan atau minum susu sambil tidur. Sisa gula dari makanan atau minuman bisa menempel di gigi semalaman dan jadi makanan favorit bakteri.
Buat aturan sederhana: setelah menyikat gigi malam, anak tidak boleh lagi makan atau minum selain air putih. Kalau dia ngambek, tenangkan dengan pelukan atau bacakan cerita sebelum tidur sebagai pengalih perhatian.
7. Rutin Periksa ke Dokter Gigi Sejak Dini
Banyak orang tua nunggu sampai gigi anak bermasalah baru ke dokter, padahal idealnya periksa sejak gigi pertama tumbuh. Tujuannya bukan cuma untuk cek kesehatan gigi, tapi juga mengenalkan anak pada suasana klinik dan dokter gigi agar tidak takut di kemudian hari.
Di poltekkespadang.com, kami selalu mendorong orang tua untuk menjadikan kunjungan ke dokter gigi sebagai bagian dari perawatan rutin anak. Minimal setiap 6 bulan sekali, atau sesuai saran dokter gigi anak kamu.
Bonus Tips: Buat Perawatan Gigi Jadi Aktivitas Seru
Kadang anak males sikat gigi karena dianggap membosankan. Padahal, kamu bisa ubah rutinitas ini jadi aktivitas seru bareng keluarga. Misalnya dengan:
-
Menyalakan lagu atau video edukatif tentang gigi
-
Memberi stiker atau reward setelah menyikat gigi tanpa drama
-
Bikin kalender sikat gigi dan tempel di dinding
Kuncinya adalah konsistensi dan suasana positif. Kalau anak melihat orang tuanya juga rajin merawat gigi, dia akan lebih termotivasi buat ikut.
Kesimpulan
Merawat gigi anak yang masih tumbuh itu sebenarnya gampang, asal dilakukan dengan sabar dan penuh perhatian. Mulai dari bersihin mulut sejak belum tumbuh gigi, sampai ngajarin flossing dan periksa ke dokter secara rutin, semua langkah ini penting buat menjaga senyum anak tetap sehat dan ceria.
Lewat artikel ini di poltekkespadang.com, aku harap para orang tua bisa lebih pede dan tenang dalam menghadapi fase pertumbuhan gigi anak. Ingat, gigi susu memang sementara, tapi kebiasaan merawat gigi yang baik bisa bertahan seumur hidup. Yuk, bantu si kecil tumbuh dengan senyum yang sehat!